Jadikan Bisnis Anda Pemenang dan Diakui Dunia

10 Jenis Bahaya Kerja di Industri yang Wajib Diwaspadai Kenali 10 jenis bahaya kerja paling umum di lingkungan industri! Pelajari cara pencegahannya dan pentingnya implementasi K3 serta ISO 45001 untuk keselamatan kerja.
02 Jul 2025 K3 Biro Sertifikasi Nasional

Gambar - 10 Jenis Bahaya Kerja di Industri yang Wajib Diwaspadai

10 Jenis Bahaya Kerja di Industri yang Wajib Diwaspadai

Bahaya di Industri Tak Boleh Dianggap Remeh

Setiap tempat kerja memiliki risiko. Tapi dalam lingkungan industri, potensi bahayanya bisa lebih besar dan kompleks. Menurut data International Labour Organization (ILO), lebih dari 2,3 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Fakta ini menunjukkan bahwa keselamatan bukanlah pilihan, melainkan keharusan.

Untuk itu, mengenali jenis-jenis bahaya kerja adalah langkah awal dalam membangun budaya keselamatan yang kuat. Yuk, simak 10 jenis bahaya kerja yang wajib diwaspadai di dunia industri!

1. Bahaya Fisik

Contoh: suara bising mesin, getaran berlebihan, suhu ekstrem, radiasi.

Risiko: gangguan pendengaran permanen, gangguan sirkulasi darah, luka bakar, kelelahan berlebih, heatstroke.

Mitigasi:

  • Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti earplug dan sarung tangan tahan panas.

  • Pasang peredam suara dan sistem ventilasi.

  • Lakukan pemantauan suhu dan paparan kebisingan secara rutin.

2. Bahaya Kimia

Contoh: paparan gas beracun, uap solvent, cairan korosif, debu kimia.

Risiko: keracunan, iritasi kulit, gangguan pernapasan, luka bakar kimia.

Mitigasi:

  • Simpan bahan kimia dalam wadah sesuai standar.

  • Beri pelatihan MSDS (Material Safety Data Sheet).

  • Sediakan exhaust fan, sarung tangan, masker dan pakaian pelindung.

3. Bahaya Biologis

Contoh: virus, bakteri, jamur, limbah biologis dari laboratorium, hewan pengerat.

Risiko: infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, gangguan pencernaan.

Mitigasi:

  • Vaksinasi tenaga kerja berisiko tinggi.

  • Prosedur sterilisasi dan kebersihan lingkungan.

  • Sistem pengelolaan limbah medis dan biologis.

4. Bahaya Ergonomi

Contoh: posisi kerja yang tidak ideal, beban kerja berat, repetisi gerakan.

Risiko: cedera otot dan tulang, nyeri punggung, Carpal Tunnel Syndrome (CTS), kelelahan.

Mitigasi:

  • Rancang ulang layout kerja yang ergonomis.

  • Berikan pelatihan teknik angkat beban yang benar.

  • Gunakan alat bantu seperti trolley, kursi ergonomis.

5. Bahaya Mekanik

Contoh: alat potong, mesin pres, conveyor, alat berat yang bergerak.

Risiko: amputasi, terjepit, tertabrak, cedera kepala dan anggota tubuh.

Mitigasi:

  • Pasang pelindung mesin (guarding).

  • Lakukan Lock Out Tag Out (LOTO).

  • SOP pengoperasian alat berat + pelatihan operator.

6. Bahaya Psikososial

Contoh: tekanan kerja tinggi, jam kerja tidak menentu, bullying di tempat kerja.

Risiko: stres kronis, burnout, gangguan tidur, penurunan performa kerja.

Mitigasi:

  • Buat sistem kerja yang adil dan fleksibel.

  • Sediakan layanan konseling karyawan.

  • Budaya komunikasi terbuka dan suportif.

7. Bahaya Listrik

Contoh: kabel terbuka, overheat panel, grounding tidak sesuai standar.

Risiko: kesetrum, luka bakar serius, kebakaran, kematian.

Mitigasi:

  • Pemeriksaan berkala instalasi listrik.

  • Gunakan ELCB dan pemutus arus otomatis.

  • Pelatihan safety listrik untuk teknisi.

8. Bahaya Lingkungan

Contoh: ventilasi buruk, pencahayaan kurang, kelembaban tinggi, suhu ruangan tidak stabil.

Risiko: kelelahan, infeksi jamur, sakit kepala, iritasi mata.

Mitigasi:

  • Pasang exhaust fan dan pencahayaan memadai.

  • Jaga suhu dan kelembaban ruang kerja.

  • Terapkan housekeeping yang konsisten.

9. Bahaya Kebakaran dan Ledakan

Contoh: bahan mudah terbakar (gas, minyak), percikan api, reaksi kimia tidak terkontrol.

Risiko: luka bakar, kematian massal, kerusakan aset besar.

Mitigasi:

  • Sediakan alat pemadam api ringan (APAR).

  • Lakukan fire drill rutin.

  • Pemisahan bahan reaktif + ventilasi area penyimpanan.

10. Bahaya Keamanan Fisik

Contoh: pencurian alat produksi, sabotase sistem, akses tanpa izin.

Risiko: kerugian finansial, cidera karyawan, gangguan operasional.

Mitigasi:

  • CCTV dan sistem kontrol akses.

  • Penjagaan oleh satpam terlatih.

  • SOP tanggap darurat dan evakuasi.

Upaya Pencegahan dan Manajemen Bahaya

Untuk meminimalkan risiko, perusahaan wajib menerapkan:

  • HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control)

  • SOP keselamatan kerja

  • Pelatihan K3 rutin

Salah satu standar terbaik untuk mengelola ini adalah ISO 45001, sistem manajemen keselamatan kerja berstandar internasional.

Rekomendasi Sertifikasi ISO 45001

Penerapan ISO 45001 membantu perusahaan:

  • Mengidentifikasi dan memitigasi bahaya kerja

  • Meningkatkan kepercayaan stakeholder

  • Memenuhi peraturan pemerintah

Jika Anda ingin memulai, tim BSIN siap membantu proses sertifikasi dan pelatihan K3 yang terintegrasi.

Baca juga:

Kesimpulan

Jenis bahaya kerja di industri sangat beragam dan bisa berdampak serius pada keselamatan maupun operasional perusahaan. Dengan pemahaman dan pencegahan yang tepat, risiko ini bisa dikendalikan.

Ingin memastikan tempat kerja Anda aman dan sesuai standar internasional? Hubungi BSIN untuk konsultasi dan sertifikasi ISO 45001 sekarang juga!

Artikel Menarik Lainnya

Gambar - 10 Jenis Bahaya Kerja di Industri yang Wajib Diwaspadai

Sistem K3 Berbasis IOT: Cegah Kecelakaan Kerja Secara Otomatis

11 Jul 2025 K3 Biro Sertifikasi Nasional

Kenali bagaimana IoT mengubah sistem K3 jadi real-time & efisien. Cegah bahaya kerja lebih cepat, di Era Kemajuan Teknologi Digital


Gambar - 10 Jenis Bahaya Kerja di Industri yang Wajib Diwaspadai

Jenis-Jenis ISO: Panduan Lengkap & Fungsi Sertifikasi ISO untuk Bisnis

01 Jul 2025 Sertifikasi ISO Biro Sertifikasi Nasional

Kenali perbedaan setiap jenis ISO, mulai dari ISO 9001 hingga ISO 27001. Temukan fungsi, sektor penerapan, dan tips memilih sertifikasi yang tepat untuk bisnis Anda.

Butuh Bantuan?
Segera Hubungi Kami via WA!
Preloader